Pearl Guide
Banyak penjual menawarkan berbagai jenis mutiara, para pembeli sering kali bingung tentang jenis mutiara mana yang menawarkan nilai terbaik sesuai anggaran mereka.
Dengan begitu banyak jenis, ukuran, bentuk dan kualitas yang tersedia, membeli mutiara yang sempurna menjadi hal yang sulit.
Untuk membantu para pecinta mutiara dalam memilih mutiara kesukaannya, kami menyusun panduan dan edukasi secara detail mengenai asal, nilai, ukuran dan kualitas setiap jenis mutiara.
Pearl Grading
Penilaian mutiara adalah metrik utama yang harus dipahami sebelum melakukan pembelian perhiasan mutiara. Karena kurangnya standar penilaian universal untuk mutiara, penting bagi konsumen untuk membeli dari pemasok mutiara yang memiliki reputasi yang baik dan dapat dipercaya yang menjunjung tinggi standar kualitas mutiara tertinggi.
Mutiara Laut Selatan dinilai seperti mutiara lain yang terkenal di dunia seperti Tahiti dan Akoya yang diterima secara universal dan global dalam industri mutiara, dengan menggunakan dua sistem penilaian yang paling umum diterima yaitu sistem A-D dan sistem A-AAA.
Kamal Pearl.com menggunakan sistem penilaian A-AAA saat menilai mutiara budidaya Laut Selatan. Dalam penilaian terhadap mutiara, warna mempengaruhi penentuan nilai mutiara dan kualitasnya.
​
Sebagai contoh, untaian mutiara laut selatan dengan warna keemasan AAA jika dibandingkan dengan mutiara warna kuning muda, misalnya, mungkin bernilai jauh lebih rendah daripada untaian yang setara dari mutiara dalam berwarna emas alami.
​
Cara untuk menentukan grade mutiara dilakukan dengan mengamati 7 (tujuh) nilai sebagai berikut:​
Luster
(Kilau)
Color
(Warna)
Shape
(Bentuk)
Size
(Ukuran)
Surface
(Permukaan)
Nacre Quality
(Ketebalan Nacre)
Origin
(Asal)
Luster(Kilau)
Lebih dari faktor nilai lainnya, lustre adalah yang paling penting. Mutiara tanpa kilau yang bagus sebenarnya hanyalah manik-manik berkapur. Kilau paling baik digambarkan sebagai pancaran yang berasal dari dalam mutiara, yang dihasilkan oleh cahaya yang masuk ke dalam mutiara dan seolah dipantulkan kembali kepada orang yang sedang melihatnya melalui lapisan nacre. Kualitas kilau mutiara berhubungan langsung dengan seberapa rata dan halus lapisan nacre.
Kilau mengukur seberapa terang dan berkilau mutiara muncul. Perhiasan juga menggunakan istilah kilap untuk mengukur ketajaman objek yang terpantul di permukaan mutiara.
Kilau ini juga dapat diukur dengan seberapa detail pantulan itu, dapat dinilai dengan pantulan seluruh wajah yang sedang melihatnya, atau seberapa tajam dan jelas sumber cahaya yang dipantulkan muncul di tepinya. Semakin tajam tepi sumber cahaya yang dipantulkan, semakin baik kilauannya.
Color(Warna)
Faktor nilai ini melihat kekuatan warna dan nada tubuh mutiara. Semakin mudah terlihat dan jenuh, semakin baik. Nada tambahan tertentu yang lebih jarang dapat bernilai dan berharga lebih pula. Misalnya, mutiara Laut Selatan dengan warna seperti emas 22K jauh lebih berharga daripada mutiara emas dengan warna 14K.
Shape (Bentuk)
Banyak yang beranggapan bahwa bentuk mutiara bulat sempurna adalah “kesempurnaan" untuk mutiara budidaya. Bulat adalah yang paling konvensional dan klasik yang sejati
Pertimbangan yang paling penting adalah bahwa mutiara memiliki bentuk simetris yang merata, yang paling enak dipandang dan lebih mudah digunakan di sebagian besar gaya perhiasan mutiara.
Size (Ukuran)
Semakin besar mutiara semakin mahal. Mutiara budidaya dapat memiliki ukuran di kisaran 6,0-20mm kadang ada yang lebih besar.
Pada mutiara, ukuran dapat berkontribusi pada peningkatan harga, ini karena mutiara yang lebih besar jauh lebih sulit untuk dibudidayakan, membutuhkan waktu lebih lama untuk diproduksi dan karenanya jauh lebih jarang.
Surface Quality (Permukaan)
Kualitas permukaan mutiara menjadi factor penting berikutnya, kualitas permukaan mengukur seberapa bersih, halus dan bebas dari noda mutiara muncul. Hampir semua pembeli mutiara akan melihat tingkat ketidaksempurnaan permukaan. Faktor kunci dari ketidaksempurnaan kualitas permukaan adalah seberapa terlihat dan apakah mereka secara serius mempengaruhi daya tahan mutiara.
​
Noda (juga disebut inklusi) dapat berupa:
Abrasi - goresan atau lecet yang mempengaruhi kilau atau warna mutiara.
Bintik - variasi warna kecil.
Benjolan - gelembung kecil di permukaan mutiara
Kerutan - di mana nacre tidak mulus.
Masalah kualitas permukaan yang serius biasanya tidak mulus dan mempunyai celah, yang akan menurunkan nilai mutiara yang paling berkilau sekalipun. Ketidaksempurnaan khusus ini dapat menyebabkan mutiara retak atau terkelupas.
Nacre Quality (Ketebalan Nacre)
Nacre Layers
Mother of Pearl (Bead Nucleus)
Conchiolin Layer
Ketebalan nacre oleh sebagian besar pemerhati mutiara dianggap factor sangat penting, karena seperti fondasi yang menjadi dasar semua karakteristik lainnya. Mutiara tanpa nacre yang tebal dan berlapis tidak akan terlihat seindah mutiara lainnya dan tidak akan bertahan lama selama bertahun-tahun.
Jenis mutiara Laut Selatan memiliki nacre yang sangat tebal, sering kali memiliki ketebalan rata-rata antara 2-4 mm di sekitar inti manik di dalamnya.
Origin (Asal)
Asal mutiara juga menjadi faktor yang penting, sesuai dengan ciri khasnya seperti Mutiara Akoya Jepang untuk mutiara dengan ukuran kecil namun memiliki bentuk bulat sempurna dan warna putih bersih. Mutiara Tahiti terkenal dengan warna hitam dan black peacock (hitam kehijauan-kebiruan pada burung merak) yang sangat cantik. Mutiara Laut Selatan yang berasal dari Australia untuk jenis Mutiara Laut Selatan yang unggul untuk warna putih, sedangkan warna emas bisa diperoleh dari Philipina dan Indonesia. Mutiara Laut Selatan varian warna gold dari Lombok Indonesia dinobatkan sebagai mutiara terbaik di dunia bahkan sejak dahulu sudah dikenakan oleh para ratu di beberapa negara.